Menurut Iqna, Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Ahmad Zayadi, mengatakan pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat diplomasi keagamaan di tingkat global.
“Indonesia memiliki model praktik keberagamaan yang inklusif dan toleran. Dengan bergabung dalam kepemimpinan PaRD, kita ingin memastikan bahwa agama memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta memperkuat dialog antaragama di tingkat global,” ujar Zayadi di Jakarta, Minggu, 2 Februari 2025.
Menurut dia, keterlibatan Indonesia dalam PaRD mencerminkan peran aktif negara dalam mempromosikan moderasi beragama dan harmoni antarumat.
Peran Indonesia dalam PaRD
Zayadi menjelaskan Indonesia resmi bergabung dalam PaRD sejak Desember 2022 dan diangkat sebagai anggota Steering Board pada Agustus 2023. Posisi Indonesia semakin diperkuat dengan ditunjuknya Nuria Isna Asyar dari Kemenag sebagai Co-Chair perwakilan pemerintah sejak Oktober 2023.
PaRD merupakan forum yang mempertemukan berbagai entitas, pemerintah, organisasi multilateral, organisasi berbasis agama (Religious-Based Organizations/RBOs), serta akademisi, untuk membahas dan mengimplementasikan peran agama dalam pembangunan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari Steering Board, Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menentukan arah kebijakan strategis, alokasi keuangan, serta program PaRD. Dalam struktur kepemimpinan, terdapat tiga Co-Chairs yang mewakili masing-masing entitas utama, yaitu Co-Chair Pemerintah, Nuria Isna Asyar (Kementerian Agama RI), Co-Chair Multilateral, Andreia Henriques (The International Dialogue Centre – KAICIID), Co-Chair RBOs, Stefan Sengstmann (World Vision).
Indonesia di Forum Internasional
Indonesia menjadi negara pertama dari Global South yang bergabung dengan PaRD, menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam diplomasi lintas agama dan pembangunan berkelanjutan. Zayadi mengungkapkan Menteri Agama periode 2024-2019, Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan keterlibatan ini selaras dengan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan moderasi beragama dan kerja sama lintas agama dalam mengatasi tantangan global.
Sementara itu, Nuria Isna Asyar mengatakan Kemenag tengah mempersiapkan langkah strategis dengan menginisiasi pembentukan PaRD Asia, sebuah sub-regional bagi anggota PaRD yang berlokasi di wilayah Asia. Menurut dia, upaya ini bertujuan memperkuat peran Indonesia dalam diplomasi agama di tingkat regional, terutama di kawasan ASEAN.
Inisiasi tersebut juga disampaikan Isna dalam PaRD Annual Forum 2024, yang berlangsung bersamaan dengan Interfaith Forum 20 (IF20) di Brasilia, Brasil, pada Agustus lalu. Menurut dia, forum ini menjadi ajang diskusi penting bagi para pemangku kepentingan global dalam mengintegrasikan peran agama dalam pembangunan berkelanjutan. (HRY)
sumber: www.metrotvnews.com